
Tunggulah....... Tulisan ini akan segera bertambah sebentar lagi.

Kutepis sebuah nasib yang mengantarku sebagai pecinta menemukan setia. Seperti tanpa arah —aku langkahkan kaki agar dapat kuterka setapak batu —serimbun ilalang yang melintang, sebelum seberkas sinar menjadi petang; menutup mata, menghitamkan kata yang akan kuucap sebagai permata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar